TUGAS 3. NERACA PERDANGAN LUAR NEGRI


Nama : Risa dwi asti kelas: 4eb15 npm : 21208519 Dagang saldo sejak Perang Dunia II telah selalu menjadi menguntungkan. Liberalisasi perdagangan dimulai pada 1982 sebagai upaya untuk meningkatkan ekspor nonmigas. Pada tahun 1987, ekspor nonmigas cocok pendapatan dari ekspor minyak dan gas untuk pertama kalinya. Impor, yang erat diatur dalam upaya pemerintah untuk mengendalikan pertumbuhan impor barang dagangan, terutama terdiri dari mesin dan bahan baku, yang menunjukkan ketergantungan pada impor untuk mendukung industri. Perbedaan dalam angka perdagangan yang umum dan mencerminkan penyelundupan luas dan korupsi pejabat bea cukai dan pemerintah. Akhir 1990-an mengungkapkan ekspor menyusut kayu lapis, dan pertumbuhan lambat dalam ekspor garmen dan tekstil. Ekspor negara berkembang seperti alas kaki dan elektronik konsumen juga menunjukkan pertumbuhan lemah. Namun, harga dunia naik minyak (kecuali tahun 1997 dan 1998), karet, dan komoditas lainnya terus ekspor ini tinggi. Lonjakan impor nonmigas berutang banyak pada permintaan barang konsumen. Pada tahun 1998, Indonesia adalah terbesar beras dunia pengimpor karena kekeringan, dan diimpor sedikit lain. Krisis ekonomi, politik, dan sosial disertai dengan lompatan kecil dalam ekspor akibat depresiasi mata uang, tetapi pendapatan di sektor non-minyak tetap rendah tetap. Pada 1970-an, Jepang menjadi dominan mitra perdagangan Indonesia mengambil alih 41% dari ekspor Indonesia (terutama minyak bumi) dan memasok lebih dari 25% dari impornya. Meskipun Jepang tetap merupakan mitra dagang dominan, mitra perdagangan lainnya-termasuk Amerika Serikat, Singapura, dan Cina-telah menjadi penting bagi perekonomian. Perdagangan dengan Belanda, yang paling penting di zaman kolonial ketika Indonesia dikenal sebagai Hindia Belanda, mengalami penurunan sejak 1957. Dengan penciptaan tahun 1992 Area Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA), perdagangan di kawasan ini telah meningkat. Indonesia menempatkan keluar sejumlah besar gas (10,6% ekspor negara, 8,0% dari ekspor dunia) dan minyak mentah (9,8%) ke pasar ekspor komoditas. Ekspor utama lainnya termasuk pakaian (7,7%), tekstil (5,7%), produk kertas (3,7%), kayu lapis (3,2%), alas kaki (2,6%), dan bijih tembaga (2,6%). Pada tahun 2000 impor Indonesia dibagikan di antara kategori berikut: Konsumen barang 2,7% Makanan 7,5% Bahan Bakar 18,2% Industri perlengkapan 43,1% Mesin-mesin 19,4% Angkutan 9,1%
Copyright 2009 TUGAS KU. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy