TUGAS SOFSKIL (2) ETIKA BISNIS


NAMA : RISA DWI ASTI
KELAS : 4 EB 15
NPM : 21208519




1. Berilah contoh penerapan etika pada dunia bisnis dalam era perdagangan bebas sekarang ini?

a.Tidak melakukan suap, atau tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima, atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik.
b.Tidak melakukan paksaan, atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman terhadap seorang individu atau sekelompok orang.
c.Tidak melakukan penipuan, dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan kepada rekan bisnis.
d.Tidak melakukan pencurian, atau tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita.
e.Tidak melakukan diskriminasi kepada siapapun, perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama.
f. Etika Bisnis itu harus dapat dipercayai. Jika perusahaan Anda terbilang baru, sedang tergoncang atau mengalami kerugian, maka secara etis Anda harus mengatakan dengan terbuka kepada klien atau stake-holder Anda.
g. Sebuah perusahaan yang beretika dibangun di atas realitas sekarang, visi atas masa depan dan perannya di dalam lingkungan. Etika bisnis tidak hidup di dalam ruang hampa. Semakin jelas rencana sebuah perusahaan tentang pertumbuhan, stabilitas, keuntungan dan pelayanan, maka semakin kuat komitmen perusahaan tersebut terhadap praktik bisnis.
h. Etika Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Etika juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup etika bisnis itu universal.



2. contoh dari situasi benturan kepentingan konflik dalam dunia bisnis

a. Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
b. Segala penjualan pada atau pembelian dari perusahaan yang menguntungkan pribadi.
c. Segala penerimaan dari keuntungan, dari seseorang / organisasi / pihak ke-3 yang berhubungan dengan perusahaan.
d. Segala aktivitas yang terkait dengan insider trading atas perusahaan yang telah go public, yang merugikan pihak lain.
e. Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan dengan keluarga atau dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut.

3. Menurut pendapat saudara seperti apakah bisnis yang beretika dan bermoral, sebutkan alasannya ?

Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (goodconduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis sertakelompok yang terkait lainnya. Mengapa ? bisnis, yang tidak menyangkut hubungan antara pengusaha dengan pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara nasionalbahkan internasional. Tentudalam hal ini, untuk mewujudkan etika dalam berbisnis perlu pembicaraan yang transparan antara semua pihak, baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupun bangsa lain agar jangan hanya satu pihak saja yang menjalankan etika sementarapihak lain berpijak kepada apa yang mereka inginkan.
Artinya kalau ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui adanya etika moral dan etika, jelas apa yangdisepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak akan pernah bisa diwujudkan. Jadi, jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin adanya kepedulianantara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat global yang Mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam perekonomian.Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,antara lain ialah

1. Pengendalian diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungandengan jalan main curang dan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etis".

2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebihkompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnisuntuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidakmemanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi,dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan danmemanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologiBukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapiinformasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagigolongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanyatranformasi informasi dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dankualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya,harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengahkebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikanspread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakanpersaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.


5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saatsekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang.Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dankeadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungandan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untukmemperoleh keuntungan besar.
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi danKomisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidakakan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentukpermainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkannama bangsa dan negara.

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit(sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan"katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah.Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi"kepada pihak yang terkait.
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha kebawah Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada saling percaya(trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agarpengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudahbesar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongankuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengahuntuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksanaapabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut.Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum",baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan"kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan"gugur" satu semi satu.

10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatuketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum
positif yang berupa peraturan perundang-undanganHal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti"proteksi" tedadap pengusaha lemah.
Copyright 2009 TUGAS KU. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy